Sabtu, 27 November 2010

PENDIDIKAN INKLUSI terhadap ABK

BAB I
1. Latar Belakang Masalah


pengertian mengenai pendidikan inklusi, diantaranya adalah pendidikan inklusi merupakan sebuah pendekatan yang berusaha mentransformasi sistem pendidikan dengan meniadakan hambatan-hambatan yang dapat menghalangi setiap siswa untuk berpartisipasi penuh dalam pendidikan. Hambatan yang ada bisa terkait dengan masalah etnik, gender, status sosial, kemiskinan dan lain-lain. Dengan kata lain pendidikan inklusi adalah pelayanan pendidikan anak berkebutuhan khusus yang dididik bersama-sama anak lainnya (normal) untuk mengoptimalkan potensi yang dimilikinya.
Salah satu kelompok yang paling tereksklusi dalam memperoleh pendidikan adalah siswa penyandang cacat. Tapi ini bukanlah kelompok yang homogen. Sekolah dan layanan pendidikan lainnya harus fleksibel dan akomodatif untuk memenuhi keberagaman kebutuhan siswa. Mereka juga diharapkan dapat mencari anak-anak yang belum mendapatkan pendidikan.
A. Klasifikasi Anak Berkebutuhan Khusus
Pengelompokan anak berkebutuhan khusus dan jenis pelayanannya, sesuai dengan Program Direktorat Pembinaan Sekolah Luar Biasa Tahun 2006 dan Pembinaan Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar Dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional Pendidikan adalah sebagai berikut :
1. Tuna Netra
2. Tuna Rungu
3. Tuna Grahita: (a.l. Down Syndrome)
4. Tuna Grahita Ringan (IQ = 50-70)
5. Tuna Grahita Sedang (IQ = 25-50)
6. Tuna Grahita Berat (IQ 125 ) J. Talented : Potensi bakat istimewa (Multiple Intelligences : Language, Logico mathematic, Visuo-spatial, Bodily-kinesthetic, Musical, Interpersonal, Intrapersonal, Natural, Spiritual).
13. Kesulitan Belajar (a.l. Hyperaktif, ADD/ADHD, Dyslexia/Baca, Dysgraphia/Tulis, Dyscalculia/Hitung, Dysphasia/Bicara, Dyspraxia/ Motorik)
14. Lambat Belajar ( IQ = 70 –90 )
15. Autis
16. Korban Penyalahgunaan Narkoba
17. Indigo
2. Tujuan
Pendidikan merupakan kebutuhan dasar setiap manusia untuk menjamin keberlangsungan hidupnya agar lebih bermartabat. Karena itu negara memiliki kewajiban untuk memberikan pelayanan pendidikan yang bermutu kepada setiap warganya tanpa terkecuali termasuk mereka yang memiliki perbedaan dalam kemampuan (difabel) seperti yang tertuang pada UUD 1945 pasal 31 (1). Namun sayangnya sistem pendidikan di Indonesia belum mengakomodasi keberagaman, sehingga menyebabkan munculnya segmentasi lembaga pendidikan yang berdasar pada perbedaan agama, etnis, dan bahkan perbedaan kemampuan baik fisik maupun mental yang dimiliki oleh siswa. Jelas segmentasi lembaga pendidikan ini telah menghambat para siswa untuk dapat belajar menghormati realitas keberagaman dalam masyarakat.
Selama ini anak – anak yang memiliki perbedaan kemampuan (difabel) disediakan fasilitas pendidikan khusus disesuaikan dengan derajat dan jenis difabelnya yang disebut dengan Sekolah Luar Biasa (SLB). Secara tidak disadari sistem pendidikan SLB telah membangun tembok eksklusifisme bagi anak – anak yang berkebutuhan khusus. Tembok eksklusifisme tersebut selama ini tidak disadari telah menghambat proses saling mengenal antara anak – anak difabel dengan anak – anak non-difabel. Akibatnya dalam interaksi sosial di masyarakat kelompok difabel menjadi komunitas yang teralienasi dari dinamika sosial di masyarakat. Masyarakat menjadi tidak akrab dengan kehidupan kelompok difabel. Sementara kelompok difabel sendiri merasa keberadaannya bukan menjadi bagian yang integral dari kehidupan masyarakat di sekitarnya.
Seiring dengan berkembangnya tuntutan kelompok difabel dalam menyuarakan hak – haknya, maka kemudian muncul konsep pendidikan inklusi. Salah satu kesepakatan Internasional yang mendorong terwujudnya sistem pendidikan inklusi adalah Convention on the Rights of Person with Disabilities and Optional Protocol yang disahkan pada Maret 2007. Pada pasal 24 dalam Konvensi ini disebutkan bahwa setiap negara berkewajiban untuk menyelenggarakan sistem pendidikan inklusi di setiap tingkatan pendidikan. Adapun salah satu tujuannya adalah untuk mendorong terwujudnya partisipasi penuh difabel dalam kehidupan masyarakat. Namun dalam prakteknya sistem pendidikan inklusi di Indonesia masih menyisakan persoalan tarik ulur antara pihak pemerintah dan praktisi pendidikan, dalam hal ini para guru.
3. Manfaat Sekolah Inklusi

Meski sampai saat ini sekolah inklusi masih terus melakukan perbaikan dalam berbagai aspek, namun dilihat dari sisi idealnya sekolah inklusi merupakan sekolah yang ideal baik bagi anak dengan dan tanpa berkebutuhan khusus. Lingkungan yang tercipta sangat mendukung terhadap anak dengan berkebutuhan khusus, mereka dapat belajar dari interaksi spontan teman-teman sebayanya terutama dari aspek social dan emosional. Sedangkan bagi anak yang tidak berkebutuhan khusus memberi peluang kepada mereka untuk belajar berempati, bersikap membantu dan memiliki kepedulian. Disamping itu bukti lain yang ada mereka yang tanpa berkebutuhan khusus memiliki prestasi yag baik tanpa merasa terganggu sedikitpun
4. Rumusan Masalah.
Penyelengaraan sistem pendidikan inklusi merupakan salah satu syarat yang harus terpenuhi untuk membangun tatanan masyarakat inklusi (inclusive society). Sebuah tatanan masyarakat yang saling menghormati dan menjunjung tinggi nilai – nilai keberagaman sebagai bagian dari realitas kehidupan. Pemerintah melalui PP.No.19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, pasal 41(1) telah mendorong terwujudnya sistem pendidikan inklusi dengan menyatakan bahwa setiap satuan pendidikan yang melaksanakan pendidikan inklusi harus memiliki tenaga kependidikan yang mempunyai kompetensi menyelenggarakan pembelajaran bagi peserta didik dengan kebutuhan khusus. Undang – undang tentang pendidikan inklusi dan bahkan uji coba pelaksanaan pendidikan inklusinya pun konon telah dilakukan.
Namun yang menjadi pertanyaan sekarang adalah :
1. Sejauh mana keseriusan pemerintah untuk mendorong terlaksananya sistem pendidikan inklusi bagi kelompok difabel?
2. Bagaimanakah kurikulum yang dipakai dalam pendidikan inklusi?
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Gagagasan pendidikan inklusi
Sekolah inklusi adalah sekolah reguler yang mengkoordinasi dan mengintegrasikan siswa reguler dan siswa penyandang cacat dalam program yang sama, dari satu jalan untuk menyiapkan pendidikan bagi anak penyandang cacat adalah pentingnya pendidikan inklusi, tidak hanya memenuhi target pendidikan untuk semua dan pendidikan dasar 9 tahun, akan tetapi lebih banyak keuntungannya tidak hanya memenuhi hak-hak asasi manusia dan hak-hak anak tetapi lebih penting lagi bagi kesejahteraan anak, karena pendidikan inklusi mulai dengan merealisasikan perubahan keyakinan masyarakat yang terkandung di mana akan menjadi bagian dari keseluruhan, dengan demikian penyandang cacat anak akan merasa tenang, percaya diri, merasa dihargai, dilindungi, disayangi, bahagia dan bertanggung jawab.
inklusi terjadi pada semua lingkungan sosial anak, Pada keluarga, pada kelompok teman sebaya, pada sekolah, pada institusi-institusi kemasyarakatan lainnya. Sebuah masyarakat yang melaksanakan pendidikan inklusi berkeyakinan bahwa hidup dan belajar bersama adalah cara hidup (way of life) yang terbaik, yang menguntungkan semua orang, karena tipe pendidikan ini dapat menerima dan merespon setiap kebutuhan individual anak. Dengan demikian sekolah atau pendidikan menjadi suatu lingkungan belajar yang ramah anak-anak. Pendidikan inklusi adalah sebuah sistem pendidikan yang memungkinkan setiap anak penuh berpartisipasi dalam kegiatan kelas reguler tanpa mempertimbangkan kecacatan atau karakteristik lainnya. Disamping itu pendidikan inklusi juga melibatkan orang tua dalam cara yang berarti dalam berbagi kegiatan pendidikan, terutama dalam proses perencanaaan, sedang dalam belajar mengajar, pendekatan guru berpusat pada anak.
2.2. Landasan Hukum
2.2.1. Landasan Spiritual

a. Surat An Nisa ayat 9
“Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan di belakang mereka anak-anak yang lemah yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Maka hendaklah mereka bertaqwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar”.
b. Surat Az Zuhruf ayat 32
“Allah telah menentukan diantara manusia penghidupan mereka dalam kehidupan dunia, dan Allah telah meninggikan sebagian dari mereka atas sebagian yang lain beberapa derajat agar sebagian mereka dapat saling mengambil manfaat(membutuhkan)”.
2.2.2. Landasan Yuridis
a. Konvensi PBB tentang Hak anak tahun 1989.
b. Deklarasi Pendidikan untuk Semua di Thailand tahun 1990.
c. Kesepakatan Salamanka tentang Pendidikan inklusi tahun 1994.
d. UU No. 4 tentang Penyandang Cacat tahun 1997.
e. UU No. 23 tentang Perlindungan Hak Anak tahun 2003.
f. PP No. 19 tentang Standar Pendidikan Nasional tahun 2004.
g. Deklarasi Bandung tentang Menuju Pendidikan Inklusi tahun 2004.
Kalau kita cermati lebih teliti, landasa spiritual maupun landasan yuridis tersebut telah memberikan dasar hukum yang jelas tentang bagaiman penyelenggaraan pendidikan inklusi yang memang merupakan sebuah kebutuhan yang tidak dapat ditunda-tunda lagi.
2.3. Implementasi Di Lapangan
Indonesia Menuju Pendidikan inklusi Secara formal dideklarasikan pada tanggal 11 agustus 2004 di Bandung, dengan harapan dapat menggalang sekolah reguler untuk mempersiapkan pendidikan bagi semua anak termasuk penyandang cacat anak. Setiap penyandang cacat berhak memperolah pendidikan pada semua sektor, jalur, jenis dan jenjang pendidikan (Pasal 6 ayat 1). Setiap penyandang cacat memiliki hak yang sama untuk menumbuh kembangkan bakat, kemampuan dan kehidupan sosialnya, terutama bagi penyandang cacat anak dalam lingkungan keluarga dan masyarakat (Pasal 6 ayat 6 UU RI No. 4 tahun 1997 tentang penyandang cacat).
Disamping pendidikan atau sekolah reguler, pemerintah dan badan-badan swasta menyelenggarakan pendidikan atau sekolah khusus yang biasa disebut Sekolah Luar Biasa (SLB) untuk melayani beberapa jenis kecacatan. Tidak seperti sekolah reguler yang tersebar luas baik di daerah perkotaan maupun daerah pedesaan. SLB dan SDLB sebagian besar berlokasi di perkotaan dan sebagian kecil sekali yang berlokasi di pedesaan. Penyandang cacat anak untuk menjangkau SLB atau SDLB relatif sangat jauh hingga memakan biaya cukup tinggi yang tidak terjangkau penyandang cacat anak dari pedesaan. Ini pula masalah yang dapat diselesaikan oleh pendidikan atau sekolah inklusi, di samping memecahkan masalah golongan penyandang cacat yang merata karena diskriminasi sosial, karena dari sejak dini tidak bersama, berorientasi dengan yang lain.
Sejak tahun 2001, pemerintah mulai uji coba perintisan sekolah inklusi seperti di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dengan 12 sekolah didaerah Gunung Kidul dan di Provinsi daerah Khusus Ibukota Jogyakarta dengan 35 sekolah. Pada sekolah sekolah reguler yang dijadikan perintis itu memang diuntukkan anak-anak lambat belajar dan anak-anak sulit belajar sehingga perlu mendapat pelayanan khusus. Karena masih dalam tahap rintisan sampai sekarang belum ada informasi yang berarti dari sekolah-sekolah tersebut.
Menurut Prof. Dr. Fawzie Aswin Hadi (Universitas Negeri Jakarta) mengisahkan sekolah Inklusi (SD. Muhamadiyah di Gunung Kidul) sekolah ini punya murid 120 anak, 2 anak laki-laki diantaranya adalah Tuna Grahita, dua anak ini dimasukan oleh kedua ibunya ke kelas I karena mau masuk SLBC lokasinya jauh dari tempat tinggalnya yang di pegunungan. Keluarga ini tergolong keluarga miskin oleh sebab itu mereka memasukkan anak-anaknya ke SD. Muhamadiyah. Perasaan mereka sangat bahagia dan bangga bahwa kenyataannya anak mereka diterima sekolah. Satu anak tampak berdiam diri dan cuek, sedang satu lagi tampak ceria dan gembira, bahkan ia menyukai tari dan suka musik, juga ia ramah dan bermain dengan teman sekolahnya yang tidak cacat. Gurunya menyukai mereka, mengajar dan mendidik mereka dengan mengunakan modifikasi kurikulum untuk matematika dan mata pelajaran lainnya, evaluasi disesuaikan dengan kemampuan mereka. Hal yang sangat penting disini yang berkaitan dengan guru adalah anak Tuna Grahita dapat menyesuaikan diri dengan baik, bahagia dan senang di sekolah. Ini merupakan potret anak Tuna Grahita di tengah-tengah teman sekelas yang sedang belajar.
Di Indonesia telah dilakukan Uji coba dibeberapa daerah sejak tahun 2001, secara formal pendidikan inklusi dideklarasikan di Bandung tahun 2004 dengan beberapa sekolah reguler yang mempersiapkan diri untuk implementasi pendidikan inklusi. Awal tahun 2006 ini tidak ada tanda-tanda untuk itu, informasi tentang pendidikan inklusi tidak muncul kepada publik, isu ini tenggelam ketika isu menarik lainnya seperti biaya operasional sekolah, sistem SKS SMA dan lain-lain.
II. PENGEMBANGAN KURIKULUM
A. Lingkup Pengembangan Kurikulum
Kurikulum pendidikan inklusi menggunakan kurikulum sekolah reguler (kurikulum nasional) yang dimodofikasi (diimprovisasi) sesuai dengan tahap perkembangan anak berkebutuhan khusus, dengan mempertimbangkan karakteristik (ciri-ciri) dan tingkat kecerdasannya.
Modifikasi kurikulum dilakukan terhadap:
1. alokasi waktu,
2. isi/materi kurikulum,
3. proses belajar-mengajar,
4. sarana prasarana,
5. lingkungan belajar, dan
6. pengelolaan kelas.
B. Pengembang Kurikulum
Modifikasi/pengembangan kurikulum pendidikan inklusi dapat dilakukan oleh Tim Pengembang Kurikulum yang terdiri atas guru-guru yang mengajar di kelas inklusi bekerja sama dengan berbagai pihak yang terkait, terutama guru pembimbing khusus (guru Pendidikan Luar Biasa) yang sudah berpengalaman mengajar di Sekolah Luar Biasa, dan ahli Pendidikan Luar Biasa (Orthopaedagog), yang dipimpin oleh Kepala Sekolah Dasar Inklusi (Kepala SD Inklusi) dan sudah dikoordinir oleh Dinas Pendidikan.
C. Pelaksanaan Pengembangan Kurikulum
Pengembangan kurikulum dilaksanakan dengan:
1. Modifikasi alokasi waktu
Modifikasi alokasi waktu disesuaikan dengan mengacu pada kecepatan belajar siswa.
Misalnya materi pelajaran (pokok bahasan) tertentu dalam kurikulum reguler (Kurikulum Sekolah Dasar) diperkirakan alokasi waktunya selama 6 jam.
* Untuk anak berkebutuhan khusus yang memiliki inteligensi di atas normal (anak berbakat) dapat dimodifikasi menjadi 4 jam.
* Untuk anak berkebutuhan khusus yang memiliki inteligensi relatif normal dapat dimodifikasi menjadi sekitar 8 jam;
* Untuk anak berkebutuhan khusus yang memiliki inteligensi di bawah normal (anak lamban belajar) dapat dimodifikasi menjadi 10 jam, atau lebih; dan untuk anak tunagrahita menjadi 18 jam, atau lebih; dan seterusnya.
2. Modifikasi isi/materi
* Untuk anak berkebutuhan khusus yang memiliki inteligensi di atas normal, materi dalam kurikulum sekolah reguler dapat digemukkan (diperluas dan diperdalam) dan/atau ditambah materi baru yang tidak ada di dalam kurikulum sekolah reguler, tetapi materi tersebut dianggap penting untuk anak berbakat.
* Untuk anak berkebutuhan khusus yang memiliki inteligensi relatif normal materi dalam kurikulum sekolah reguler dapat tetap dipertahankan, atau tingkat kesulitannya diturunkan sedikit.
* Untuk anak berkebutuhan khusus yang memiliki inteligensi di bawah normal (anak lamban belajar/tunagrahita) materi dalam kurikulum sekolah reguler dapat dikurangi atau diturunkan tingkat kesulitannya seperlunya, atau bahkan dihilangkan bagian tertentu.
3. Modifikasi proses belajar-mengajar
* Mengembangkan proses berfikir tingkat tinggi, yang meliputi analisis, sintesis, evaluasi, dan problem solving, untuk anak berkebutuhan khusus yang memiliki inteligensi di atas normal;
* Menggunakan pendekatan student centerred, yang menenkankan perbedaan individual setiap anak;
* Lebih terbuka (divergent);
* Memberikan kesempatan mobilitas tinggi, karena kemampuan siswa di dalam kelas heterogen, sehingga mungkin ada anak yang saling bergerak kesana-kemari, dari satu kelompok ke kelompok lain.
* Menerapkan pendekatan pembelajaran kompetitif seimbang dengan pendekatan pembelajaran kooperatif. Melalui pendekatan pembelajaran kompetitif anak dirangsang untuk berprestasi setinggi mungkin dengan cara berkompetisi secara fair. Melalui kompetisi, anak akan berusaha seoptimal mungkin untuk berprestasi yang terbaik, “aku-lah sang juara”!
Namun, dengan pendekatan pembelajaran kompetitif ini, ada dampak negatifnya, yakni mungkin “ego”-nya akan berkembang kurang baik. Anak dapat menjadi egois.
Untuk menghindari hal ini, maka pendekatan pembelajaran kompetitif ini perlu diimbangi dengan pendekatan pembelajaran kooperatif.
Melalui pendekatan pembelajaran kooperatif, setiap anak dikembangkan jiwa kerjasama dan kebersamaannya. Mereka diberi tugas dalam kelompok, secara bersama mengerjakan tugas dan mendiskusikannya. Penekanannya adalah kerjasama dalam kelompok, dan kerjasama dalam kelompok ini yang dinilai. Dengan cara ini sosialisasi anak dan jiwa kerjasama serta saling tolong menolong akan berkembang dengan baik.
Dengan demikian, jiwa kompetisi dan jiwa kerjasama anak akan berkembang harmonis.
* Disesuaikan dengan berbagai tipe belajar siswa (ada yang bertipe visual; ada yang bertipe auditoris; ada pula yang bertipe kinestetis).
Tipe visual, yaitu lebih mudah menyerap informasi melalui indera penglihatan.Tipe auditoris, yaitu lebih mudah menyerap informasi melalui indera pendengaran.Tipe kinestetis, yaitu lebih mudah menyerap informasi melalui indera perabaan/gerakan.Guru hendaknya tidak monoton dalam mengajar sehingga hanya akan menguntungkan anak yang memiliki tipe belajar tertentu saja.

BAB III
KESIMPULAN
3.1 Kendala / Kelemahan
Minimnya sarana penunjang sistem pendidikan inklusi, terbatasnya pengetahuan dan ketrampilan yang dimiliki oleh para guru sekolah inklusi menunjukkan betapa sistem pendidikan inklusi belum benar – benar dipersiapkan dengan baik. Apalagi sistem kurikulum pendidikan umum yang ada sekarang memang belum mengakomodasi keberadaan anak – anak yang memiliki perbedaan kemampuan (difabel). Sehingga sepertinya program pendidikan inklusi hanya terkesan program eksperimental.
Kondisi ini jelas menambah beban tugas yang harus diemban para guru yang berhadapan langsung dengan persoalan teknis di lapangan. Di satu sisi para guru harus berjuang keras memenuhi tuntutan hati nuraninya untuk mencerdaskan seluruh siswanya, sementara di sisi lain para guru tidak memiliki ketrampilan yang cukup untuk menyampaikan materi pelajaran kepada siswa yang difabel. Alih – alih situasi kelas yang seperti ini bukannya menciptakan sistem belajar yang inklusi, justeru menciptakan kondisi eksklusifisme bagi siswa difabel dalam lingkungan kelas reguler. Jelas ini menjadi dilema tersendiri bagi para guru yang di dalam kelasnya ada siswa difabel.
3.2. Solusi
Jika pemerintah memang serius dalam melaksanakan program pendidikan inklusi, maka yang harus dilakukan adalah dengan menjalankan tahapan – tahapan pelaksanaan pendidikan inklusi secara konsisten mulai dari sosialisasi hingga evaluasi pelaksanaannya. Namun yang lebih penting dan secara langsung dapat dilakukan oleh para guru untuk mewujudkan pendidikan inklusi adalah dengan menciptakan suasana belajar yang saling mempertumbuhkan (cooperative learning). Cooperative Learning akan mengajarkan para siswa untuk dapat saling memahami (mutual understanding) kekurangan masing – masing temannya dan peduli (care) terhadap kelemahan yang dimiliki teman sekelasnya. Dengan demikian maka sistem belajar ini akan menggeser sistem belajar persaingan (competitive learning) yang selama ini diterapkan di dunia pendidikan kita. Dalam waktu yang bersamaan competitive learning dapat menjadi solusi efektif bagi persoalan yang dihadapi oleh para guru dalam menjalankan pendidikan inklusi. Pada akhirnya suasana belajar cooperative ini diharapkan bukan hanya menciptakan kecerdasan otak secara individual, namun juga mengasah kecerdasan dan kepekaan sosial para siswa.
3.3 Hasil Pendidikan Inklusi
Menurut Staub dan Peck (1994/1995) ada lima manfaat atau kelebihan program inklusi yaitu:
1. Berdasarkan hasil wawancara dengan anak non ABK di sekolah menengah, hilangnya rasa takut pada anak berkebutuhan khusus akibat sering berinteraksi dengan anak berkebutuhan khusus.
2. Anak non ABK menjadi semakin toleran pada orang lain setelah memahami kebutuhan individu teman ABK.
3. Banyak anak non ABK yang mengakui peningkatan selfesteem sebagai akibat pergaulannya dengan ABK, yaitu dapat meningkatkan status mereka di kelas dan di sekolah.
4. Anak non ABK mengalami perkembangan dan komitmen pada moral pribadi dan prinsip-prinsip etika.
5. Anak non ABK yang tidak menolak ABK mengatakan bahwa mereka merasa bahagia bersahabat dengan ABK
Dengan demikian orang tua murid tidak lagi khawatir bahwa pendidikan inklusi dapat merugikan pendidikan anaknya justru malah akan menguntungkan.

Sabtu, 20 November 2010

HATI YANG BERSIH



Hati adalah raja.Ialah pemberi perintah apa yang dilaksanakan oleh setiap tubuh manusia,ia yang menerima hidayah-NYA,dan tidaklah semua amalan menjadi lurus dan benar kecuali bersumber dari hati yang bersih dan sehat.Hati manusia kadang diselubungi oleh kotoran yang disebabkan maksiat yang dilakukan,setiap maksiat membawa kepada kepada dosa dan setiap dosa akan menambah setumpuk titik hitam didalam hati nurani dan akan menjadikan gelap hingga sukar dilihat jalan kebaikan dan kebenaran.Apabila tumpukan hitam itu sudah memenuhi sebagian besar ruangan dalam hati,maka yang benar dilihat salah dan yang salah dipandang benar.Rasulullah bersabda:"ingatlah,dalam tubuh manusia itu ada segumpal daging.Kalau segumpal daging itu baik,maka akan baiklah seluruh tubuhnya.Tetapi bila rusak,niscaya akan rusak pula seluruh tubuhnya.Segumpal daging itu bernama :qolbu!"(HR.Bukhori dan Muslim) Dan hati ada 3 macam:hati yang hidup,hati yang mati,hati yang sakit.

* Hati yang hidup dan sehat ialah hatinya orang-orang yang beriman,.
* Hati yang mati adalah hatinya orang-orang kafir.
* Adapun hati yang sakit ialah hatinya orang muslim yang banyak maksiat,

1. Hati yang sehat ialah jati yang bersih dari berbagai syahwat yang menyalahi perintah ALLAH.Bebas dari syubhat yang bertentangan dengan arahan ALLah.Mencintai ALLAH DAN RASUL-NYA,mentaati,tunduk dan patuh,bertawakal dan patuh.Bertawakal kepada ALLAH dan mengutamakan mencari keridhaan ALLAH.
2. Hati yang mati,tiada kehidupan didalamnya.Tidak mengenal ALLAH,tidak beribadah kepadaNYA ,tidak peduli kepada RidhoNYA/MURKA-NYA demi menuruti hawa nafsu,.Mencintai bukan karena ALLAH tapi karena nafsunya.Hawa nafsulah pemimpinya,syahwat komandannya,kebodohan sopirnya,dan kelalaian adalah kendaraannya.
3. Hati yang sakit,yaitu sebenarnya hati yang memiliki kehidupan,namun didalamnya tersimpan benih benih penyakit,kadang ia hidup,kadang pula berpenyakit,tergantung ketahanan hatinya.

Keadaan hati yang pertama disebut putih dan memancarkan cahaya keimanan,jika dihadapkandengan fitnah maka ia menolaknya,itulah hati yang didalamnya terdapat pelita cahaya,yaitu hati orang-orang mukmin. Keadaan hati yang kedua disebut juga hati yang tertutup dalam kemasan hitam yaitu hati orang-orang kafir atau juga disebut hati yang terbalik yaitu hati orang-orang munafiq. Keadaan hati yang ketiga bisa menimpa oraang-orang muslim(termasuk diri ini...)yang kurang waspada dalam menjaga kesehatan dan kebersihan hatinya sehingga mudah terkena/dihinggapi penyakit..

Ya ROBB,,HANYA ENGKAULAH YANG MEMEGANG HATIKU,,ENGKAU juga yangg mengetahui isi hati ku bukan aku meminta dari mahluk-MU,karena mereka juga seperti ku,,,hanya padaMU aku mengadu,tetapkan aku pada jalanMU,,,

SEsungguhnya aku sadar aku adalah diantara manusia yang dalam kerugian.Lindungilah aku dan tetapkanlah imanku,YA ALLAH AMPUNKANLAH DOSAKU,,amin ya robbal'alamin,,,,

SEANDAINYA BUTA MATA HATI



Semoga ALLAH Yang Maha Menatap,yang mengurus diri kita setiap saat benar-benar menyadarkan bahwa hidup ini hanya mampir dan akhiratlah tempat yang kekal,sebaik-baiknya tujuan,sebaik-baiknya cita-cita.bagaimana mungkin mengagadaikan yang kekal dengan yang akan sirna.Sangat mengherankan orang yang laridari apa yang sangat dibutuhkan dan tidak lepas dari padanya,justru mencari apa yang tidak akan kekal,sesunguhnya bukan mata kepala kita yang buta.tetapi yang buta ialah mata hati yang ada dalam dada. Kita sering prihain,kasihan ,kepada oarng yang matanya tidak bisa melihat.Padahal tidak melihat dunia ,bukan masalah besar..Masalah besar ketika mata hati yang buta.tidak bisa melihat kebenaran,,dan salah satu buta mata hati yaitu tidak bisa membedakan mana yang kekal,dan mana yang akan sirna.kebutaan hati akan membawa seseorang tidak mengenal ALLAH,dan yang dikenal hanyalah duniawi,sehingga orang yang buta hatinya lebih cibuk mencari duniawi dibanding kedudukan disisi ALLAH. Pecinta dunia pasti akan rela berkelahi satu sama lainnya dengan mengorbankan waktu,pikiran,tenaga hanya untuk memburu dunia yang pasti ditinggalkan.sekaya apapun dia pasti akan meninggalkan apa yang dia miliki,,,semakin cinta dunia semakin akan takut kehilangan,,orang yang buta hati nya akan merasa takut kehilangan.Namun tidak takkut kehilangan kedudukan disisi ALLAH,wallahua'lam

WANITA SHOLIHAH



Setiap laki-laki yang soleh mendambakan seorang istri yang solehah. Istri yang ketika dilihat menyenangkan hati, ketika diperintah ia patuh, ketika ditinggalkan ia menjaga harta dan dirinya, dan ketika salah ia mau diingatkan. Istri solihah adalah sebaik-baik perhiasan dunia.

Ia ibarat sebuah madrasah yang kelak didalamnya anak-anak yang lahir akan dibesarkan, dididik dan dibina. Bijak dan tepat memilih calon istri sebelum menikah adalah diantara faktor kebahagiaan rumah tangga. Salah dalam memilih akan berisiko

dikemudian hari. Dengan demikian, jangan tergesa-gesa menentukan pilihan, tapi kalau sudah nampak yang cocok dengan persepsi dan idealisme hendaknya segera mengajukan lamaran… J . Karena biasanya sesuatu yang berharga dan bernilai tinggi menjadi rebutan banyak orang.

Istri solehah akan selalu menjadi sumber kekuatan, tempat bertenang ketika gelisah melanda jiwa, tempat berbagi ketika resah menghimpit hati. Istri solihah bukanlah tipe wanita materialistis, yang ketika ada uang, abang disayang, nggak ada uang abang jangan pulang atau piring melayang. Sabar disaat kesulitan melanda, qana`ah dengan apa yang ada dan bersyukur ketika mendapat kelebihan rezki. Bagi seorang istri solihah keridhaan suami adalah diatas segalanya, walau ia harus melawan keinginannya. Hidupnya seluruhnya ia abdikan untuk suami dalam rangka beribadah dan ketaatan pada Allah. Istri solehah adalah ibarat taman indah nan penuh pesona. Tak lelah mata memandang keindahan budi pekerti dan tingkah lakunya.
Istri solehah selalu dirindu dan dikenang. Rindu pada belaian lembutnya, rindu pada teguran halusnya, rindu akan senyum tulusnya, rindu pada wajahnya yang teduh, air mukanya yang jernih dan rindu pada kata-katanya yang mesra. Hati akan resah bila lama tidak berjumpa, bila jarak telah memisahkan. Hati akan gelisah bila satu hari tidak bertemu. Karena cinta yang telah tenggelam dalam samudera hati, cinta akan kebaikan dan kebagusan akhlaknya. Sungguh benar apa

yang disampaikan Rasulullah saw, bahwa memilih wanita solehah akan membahagiakan seseorang didunia dan akhirat.

Untuk calon suami, pilihlah seorang calon istri yang telah dikenal baik akan akhlak dan agamanya. Utamakanlah itu atas segalanya. Dan jangan lupa untuk juga mempersiapkan diri menjadi seorang suami yang soleh. Dan bagi seorang calon istri, bila datang seorang laki-laki yang Anda kenal baik agama dan akhlaknya dan Anda memang telah siap untuk menikah, janganlah menolak, tapi terimalah niat baiknya dengan hati yang terbuka. Dan jangan lupa untuk mempersiapkan diri Anda menjadi bidadari baginya di dunia dan di akhirat.

Istri solehah adalah harta yang paling berharga dan bernilai tinggi yang tiada duanya. Sungguh beruntung dan berbahagia seseorang yang dikaruniai seorang Bidadari Dunia. Hidup akan penuh dengan kebaikan dan ketaatan. Hidup yang selalu bersemangat, penuh cinta dan cita-cita mulia.
Istri solehah adalah sebaik-baik keindahan, kata-katanya menyejukkan kalbu, ia bagaikan bidadari surga yang hadir di dunia. Ia adalah istri yang meneguhkan jihad suami, penebar rahmat bagi rumah tangga, cahaya dunia dan akhirat.

DUNIA IBARAT AIR LAUT

Dalam keidupan kita sehari-hari ada persamaan keinginan untuk mencari harta yang sebanyak waktu yang tersedia,,,bila mentari menyuluh bumi,,,kitapun bangkit dari mimpi,,,menyambung lagi pencarian yang terhenti semalam,,,kepuasan terpancar jelas bila yang mimpi terbukti dengan kekayaan yang dimiliki masih tidak lagi mencukupi,,,kadang kita mmelihat yang dhahir,sehingga kita lupa untuk menilai apa yang tersirat,,,jiwa kita kosong sebenarnya dan berapa kali sehari,seminggu,sebulan,kita mampu untuk mengisi kekosongan dalam diri ini,,, santapan fisik kita selalu mewah kekenyangan ,sedangkan santapan rohani kita senantiasa kekurangan.memag begitu sikap manusia tidak pernah merasa puas dengan apa yang ada,seolah-olah harta didunia bisa dibawa kesana,kita terlupa bahwa harta yag ada takakan biisa dibawa,.Amalan seharian yang mesti ada dihati,,sudah terlewat bila tubuh terbujur kaku tidak berfungsi,,disaat itulah terlihat semua dimana tempat kita,,, sebaiknya kita selalu ingat dunia ini ibarat air laut,,,semakin kita meminumnya,semakin kita kehausan,,kita haru sadar kita hanya musafir didunia ini,kita hanya sementara hidup didunia dan suatu saat kita akan dijemput untuk pulang,Mari kita sama-sama mempersiapkan diri,....!!!!!

JANGAN LUPAKAN KEBAIKANNYA



Siapapun tak akan menyangkal bahwa persahabatan sejati itu teramat indah.Betapa tidak,sungguh menyenangkan mempunyai seseorang yang sangat istimewa untuk melewati hari,berbagai cerita serta untuk merasakan suka maupun duka bersama.Begitu hebatnya persahabatan sampai-sampai sesorang bisa mengangap sahabat nya sebagai saudara kandung,bahkan lebih dari itu.Tepat kiranya jikaada yang mengatakan bahwa keindahan dunia ini belum lengkap tanpa kehadiran SAHABAT...TETAPI kadang kala,,, Persahabatan bisa tidak sesuai dengan apa yang diharapkan,saat sang sahabat mulai menjauh,dan lebih memilih berteman akrab dengan yang lain.,dengan b erbagai alasan.Atau saat si dia tidak lagi memiliki visi dan pandangan dengan kita,tentu bertumpuk kecewa yang terasa,,Marah dan benci,lantaran merasa di abaikan.Lantas pepatah,''HABIS MANIS SEPAH DIBUANG''Tiba-tiba terasa klop dengan keadaan kita. Kenangan lama tentang sahabat tak jarang terbayang kembali ke benak,namun saat itu terjadi,yang muncul hanyalah ingatan dan gambaran tentang segala cela,noda dan aib dirinya,,TIBA-TIBA kebencian dan kemarahan menuntun kita untuk mendata satu -demi satu kelemahannya dalam memory,,,,SECUILpun tak tersisa lagi kebaikan yang pernah dilakukannya.yang ada hanyalah kesalahan dan kejelekannya. Begitulah sahabat yang awalnya kita sayangi,berubah menjadi teman yang sangat kita benci,jangankan betemu atau berbicara,sedang mendengar suara atau namanya saja telinga ini terasa panas,dan pedas.Denagn kata lain apapun yang berkaitan dengan nya seolah menyadi haram buat kita.Memang kita hanyalah manusia biasa.Adalah hal yang sangat wajar jika kebencian terbit danb ersemayam saat kita mendapat perlakuan yang tidak sesuai dengan kehendak hati,TETAPI ingatlah,tak sedikitpun kita di perintahkah MEMELIHARA kebencian,tidaK oleh ALLAH,tidak oleh NABI DAN PARA ROSUL-NYA,,tidak pula oleh para PECINTA-NYA yang sejati ,tidak ada satupun kebencian,,,,KEBENCIAN adalah bagian dari amarah bukankah ROsullullah telah berulangkali mewasiatkan supaya umatnya tidak mudah marah?????? Berpikir jernihlah.wahai sahabat,,MANUSIA di ciptakan tidak hanya dengan kelebihan,tapi juga kekurangan dan kelemahan,,,sangatlah tidak mungkin kita menemukan orang yang segala prilakunya sesuai dengan harapan,dan keinginan kita.SANGAT mustahil jika kita ingin mencari orang yang segala nya sempurna dalam pandangan kita,maka terimalah apa adanya!.Tidak perlu membenci ,apalagi memutuskan hubungan silaturahim dengan nya. Untuk mengusir rasa benci,mengapa kita tidak mengingat sisi baik darinya,Mungkin saja diantara sahabat-sahabatmu yang lain,hanya dia yang AMANAH,,.Mungkin saja diantara sahabat-sahabat mu yang lain ,hanya dia yang selalu MENEPATI JANJI...mUNGKIN SAJA diantara sahabat-sahabat mu yang lain,hanya dia yang selalu BERKATA JUJUR,,,Mungkin saja diantara sahabat-sahabatmu yang lain hanya dialah PENDENGAR YANG BAIK,,,Mungkin saja,dia mempunyai kebaikan yang tidak ditemukan pada sahabat kita yang lain....RESAPI DAN RENUNGKAN SEGALA KEBAIKANNYA,,, Jangan biarkan pikiran buruk bertahta,,jangan biarkan amarah berkuasa,,jangan biarkan setan tertawadan menari-nari diatas tangis kita,,,INGAT SELALU KEBAIKANNYA! ingat dan inga!.,,,Masih ada noktah kebencian direlung hati?Masih tersisakah gurat kebencian dan dendam/?AYOLAH,,,coba ingat yang baik-baikdari dirinya,,MESKI SEDIKIT TENTU ADA! dan pastinya AKAN ADA! Mengapa kita harus terpaku dengan karena nila setitik ,rusak susu sebelanga?Bukankah kita bisa memindahkan susu itu kebelanga yang lebih besar dan menambahkan lebih banyak susu agar NILA dalam campuran itu mengecil dan menciut???? SAHABAT ,,JANGAN biarkan kebahagiaan yang pernah kita rajut rusak hanya lantaran mengingat hal-hal yang buruk tentang diri nya.PIKIRkan saja tentang sesuatu yang idanh dan menyenangkan tentang dia.Banyak hal=hal yang baik yang pernah di lakukannya,sehingga iman tidak luntur dan hati menjadi tenang,sebab hal itu merupakan satu upaya untuk menyucikan jiwa kita,.JADI JANGAN PERNAH LUPA KEBAIKANNYA,, MATA KERIDHAAN ,BUTA TERHADAP SEGALA AIB,,,TETAPI MATA KEBENCIAN,MENAMPAKKAN SEGALA KEBURUKAN,,,!!!!

CERMIN

Kalau memperhatikan cerminyang baik dan jernih,ia akan memberikan bayangan yang sesuai apa adanya yang dicerminkan,,,begitu pula sahabat yang baik,maka ia akan mencerminkan sebagai pribadi kita yang sesungguhnya,,,Mari melihat ciri-ciri sahabat yang dapat diibaratkan seumpama cermin 1.LEMAH LEMBUT Cermin tiada akan pernah berlaku kasar dan mencela,tapi ia akan katakan kotoran yang melekat pada tubuh kita dengan lembut,sehingga dengan sepontan kita akan mengadakan perbaikan. 2.PANDAI MENYIMPAN RAHASIA Watak cermintak akan pernah memperlihatkan wajah orang yang bercermin dihari yang kemaren kepada siapapun yang tengah berdiri dihadapannya. 3.TIDAK PILIH KASIH Siapa saja yang berdiri dihadapannya tidak pernah ditolaknya baik itu orang yang cantik atau tidak,kaya atau miskin. 4.SETIA SETIAP SAAT. Cermin selalu siap dipakai kapan saja.selalu setia menanti siapa yang akan datang danbercermin dihadapannya dan dilakukannya dengan penuh keikhlasan. 5.SABAR DAN SUNGGUH-SUNGGUH BErbagai tingkah laku dan gaya orangyang berdiri dihadapannya.hal itu takkan pernah membuatnya protes atau marah 6.TERUS TERANG dIANTARA sifat cermin adalah berterus terang dengan memunculkan bentukk orang yang bercermin,tidak pernah mengubah bentuk wajah orang yang bercermin,jelek menjadi cantik ataupun sebaliknya,,,, SEMOGA KITA MENJADI CERMIN YANG BAIK BAGI SAUDARA KITA YANG LAIN,,,,,

Selasa, 16 November 2010

Sekolah Umum Harus Siap Tampung Anak Berkebutuhan Khusus
Oleh : Asep Suriaman cahyo S )*

Jumlah anak dengan kebutuhan khusus yang memasuki usia sekolah terus meningkat. Tapi sayangnya pendidikan mereka kerap terhambat oleh keterbatasan sarana pendidikan yang dimiliki oleh sekolah umum mulai dari taman kanak-kanak sampai sekolah lanjutan atas.
Jumlah anak penderita autis dari tahun ke tahun terus meningkat. Pada tahun 1987, rasio anak autis adalah 1:5.000, ini berarti diantara 5.000 anak ada satu anak autis. Angka ini meningkat tajam setelah 10 tahun (1997) yakni menjadi 1:500, kemudian menjadi 1:150 pada tahun 2000. Para ahli memperkirakan pada tahun 2010 ini penderita autis akan meningkat mencapai 60 persen dari keseluruhan populasi dunia.
Secara pribadi saya (Asep Suriaman) memberi dukungan bagi sekolah-sekolah umum agar mereka lebih siap dan terbuka untuk menerima dan mendidik anak-anak dengan kebutuhan khusus.
Ada tiga hal yang perlu dilakukan untuk dapat meningkatkan pendidikan anak berkebutuhan khusus, yaitu sistem guru, bisa mengembangkan P4TK (Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan) dan LPMP (Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan), serta intensif sekolah yang mau menerima anak dengan kebutuhan khusus.
Kepedulian pemerintah dan swasta terhadap pendidikan inklusi yang memang sangat dibutuhkan oleh anak-anak dengan kebutuhan khusus karean sudah jelas Undang-Undang Dasar 45 pasal 31 yang menekankan bahwa setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan tanpa terkecuali.

♥ _Apa Yang Harus Diketahui_ ♥

:::> Untuk Suami
Pernikahan atau perkawinan, Menyingkap tabir rahasia.
Istri yang kamu nikahi, Tidaklah semulia Khadijah,
Tidaklah setaqwa Aisyah, Pun tidak setabah Fatimah.
Justru Istri hanyalah wanita akhir zaman,
Yang punya cita-cita, Menjadi solehah...
Pernikahan atau perkawinan, Mengajar kita kewajiban bersama.
Istri menjadi tanah, kamu langit penaungnya,
Istri ladang tanaman, kamu pemagarnya,
Istri kiasan ternakan, kamu gembalanya,
Istri adalah murid, kamu mursyidnya,
Istri bagaikan anak kecil, kamu tempat bermanjanya.
Saat Istri menjadi madu, kamu teguklah sepuasnya,
Seketika Istri menjadi racun, kamulah penawar bisanya,
Seandainya Istri tulang yang bengkok, berhatilah meluruskannya.
Pernikahan atau perkawinan, Menginsyafkan kita perlunya iman dan taqwa.
Untuk belajar meniti sabar dan ridha Allah Swt.,
Karena memiliki Isteri yang tak sehebat mana,
Justru kamu akan tersentak dari alpa,
Kamu bukanlah Rasulullah,
Pun bukanlah Sayyidina Ali Karamallahhuwajhah,
Cuma suami akhir zaman, Yang berusaha menjadi soleh...

♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥

:::> Untuk Istri

Pernikahan atau perkawinan, Membuka tabir rahasia.
Suami yang menikahi kamu, Tidaklah semulia Muhammad saw.,
Tidaklah setaqwa Ibrahim, Pun tidak setabah Ayyub,
Atau pun segagah Musa, Apalagi setampan Yusuf.
Justru suamimu hanyalah pria akhir zaman,
Yang punya cita-cita, Membangun keturunan yang soleh .......
Pernikahan atau perkawinan, Mengajar kita kewajiban bersama.
Suami menjadi pelindung, kamu penghuninya,
Suami adalah nahkoda kapal, kamu navigatornya,
Suami bagaikan balita yang nakal,
kamu adalah penuntun kenakalannya,
Saat Suami menjadi raja, kamu nikmati anggur singgasananya,
Seketika Suami menjadi bisa, kamulah penawar obatnya,
Seandainya Suami masinis yang lancang,
sabarlah memperingatkannya..
Pernikahan ataupun Perkawinan,
Mengajarkan kita perlunya iman dan takwa,
Untuk belajar meniti sabar dan ridha Allah Swt.,
Karena memiliki suami yang tak segagah mana,
Justru Kamu akan tersentak dari alpa,
Kamu bukanlah Khadijah,
yang begitu sempurna di dalam menjaga,
Pun bukanlah Hajar, yang begitu setia dalam sengsara,
Cuma wanita akhir zaman, Yang berusaha menjadi solehah...
:::> Rahasia itu sangat aneh, sangat unik, sangat lucu dan sangat ajaib, itu lah seseorang yang kan menjadi pendamping mu dalam berjuang <:::